Selain pada saat musim haji, buah kurma banyak diburu ketika memasuki bulan puasa. Meski demikian, kamu jangan sampai salah beli ya! Bisa jadi kamu malah membeli buah kurma dengan rasa manis buatan. Salah satu kelezatan buah kurma berasal dari rasa manisnya yang kaya. Karena rasa manis tersebut, kurma akhirnya lazim dijadikan takjil berbuka puasa, juga untuk pemanis kue, minuman, dan lainnya. Sebab, banyak orang yang mengira kalau kurma tunisia basah itu menggunakan pemanis, madu, atau gula di luarnya, jadi warnanya lebih mengkilat.
So, di sini Bakpia Mutiara Jogja akan berbagi cara membedakan kurma yang manisnya asli, dengan kurma yang manisnya buatan.
Yang pertama adalah rasa manis yang berlebihan
Rasa manis yang dihasilkan kurma dengan manis buatan berasal dari gula biasanya, sehingga menghasilkan manis yang terlau. Bahkan menurut beberapa orang sempat membuat ngilu di gigi. Memang ada kurma madu mesir yang juga manis sampai ngilu di gigi, tapi rasanya lebih stabil dan tiap kurma manisnya merata. Kalau yang manis buatan tak sama rata manisnya
Yang kedua adalah kurma dikerubuti semut atau tidak
Salah satu cara yang paling mudah membedakannya adalah dengan dibiarkan di ruangan terbuka. Jika dikerubuti semut, maka kurma tersebut menggunakan pemanis tambahan, begitu pun sebaliknya. Kurma di kotak-kotak tidak jamin murni manisnya, kadang ada juga yang merek kurang bagus justru dikerubuti semut. Nah, kalau kurma curah yang diletakkan di luar ruangan tidak dikerubuti semut, itu adalah kurma asli.
Yang ketika adalah, kurma asli pasti manisnya di dalam, bukan di luar
Terakhir, kamu bisa merasakan dari lapisan luar kurma. Kurma dengan manis asli, lapisan luar atau selaput kurmanya tidak ada rasa manis. Tapi kalau kurma yang diberi pemanis tambahan, kulit luar kurma akan terasa manis, karena terkena glukosa tambahan.
So, kamu yang sudah ingin membeli kurma asli di bulan Ramadhan ini, pastikan kurma dengan pemanis murni ya.