Berita tentang misi penyelamatan sekelompok anak laki-laki Thailand yang melarikan diri dari gua di Chiang Rai, Thailand, membuat perhatian dunia. Yang harus kamu tahu, bahwa ada kesamaan antara gua di Thailand dan Indonesia. Banyak ahli biologi gua mengatakan insiden itu mengajarkan pelajaran berharga tentang sistem peringatan dini.
Sistem seperti ini memberi tahu orang-orang tentang bencana yang akan datang dan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan. Sistem peringatan banjir terdiri dari empat elemen dasar, yaitu pengetahuan risiko, pemantauan, kemampuan respons dan komunikasi peringatan.
Musim
Menjelajahi gua adalah kegiatan berisiko tinggi, jadi hal pertama yang harus disadari adalah kita harus tahu di musim apa kita berada. Mengenali musim adalah sesuatu yang mendasar tetapi sangat penting. Sebab kecelakaan paling berbahaya di gua berasal dari banjir. Hal ini telah terjadi beberapa kali di Indonesia, terutama di tempat-tempat seperti Tasikmalaya dan Karawang, Jawa Barat, dan di Gunung Kidul, Yogyakarta. Disarankan untuk menghindari gua selama musim hujan. Hal yang sama berlaku untuk periode transisi antar musim.
Selama topan November lalu, gua di Gunung Kidul, Yogyakarta, dipenuhi air. Apa yang membuatnya berisiko adalah kita tidak pernah tahu pasti kapan air akan masuk dan membanjiri gua,
Karakteristik gua
Banyak peneliti mengatakan bahwa penting untuk memiliki pemahaman tentang karakteristik dan rute gua. Mirip dengan yang ada di Tham Luang, ada banyak gua di Indonesia dengan sungai bawah tanah, Lorong-lorong di beberapa gua Indonesia dipenuhi air, jadi satu-satunya cara untuk keluar adalah dengan menyelam,.
Ajak pemandu saat memasuki gua
Tentu saja sangat penting untuk memasuki gua dengan para pemandu profesional dan berpengalaman. Apa yang terjadi di Thailand, mereka bukan penjelajah dan mungkin pergi dengan tujuan rekreasi, Untuk kegiatan apa pun di gua, sebaiknya pergi dengan seseorang yang berpengalaman.
Banjir bandang
Kita tak pernah bisa memprediksi kapan gua akan banjir. Dalam banyak kasus, saat menjelajahi gua, banjir menerjang meskipun tidak ada hujan di mulut gua. Para peneliti mengatakan bahwa salah satu cara untuk mengantisipasi banjir adalah dengan berkomunikasi dengan seseorang yang tugas utamanya adalah berdiri di mulut gua dan memantau kondisi sekitarnya.
