Dua tempat wisata air terjun yang dikenal di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditutup karena mengalami kerusakan parah akibat tanah longsor yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter pada hari Minggu, 17 Maret kemarin. Mempertimbangkan kondisi ini, air terjun sementara ditutup dari publik. Keputusan untuk menutup lokasi wisata dibuat setelah pertemuan singkat antara para pemangku kepentingan yang terdiri dari polisi setempat, militer, badan mitigasi bencana lokal (BPBD), dan tim pencarian dan penyelamatan (SAR).
Pihak dari BPBD tidak dapat memastikan kapan dua lokasi wisata utama tersebut akan tersedia lagi untuk umum. Pihaknya harus melihat perkembangan dan juga juga akan membahas ini dengan manajemen Taman Nasional Gunung Rinjani karena ini berada di bawah yurisdiksi mereka. Pemerintah setempat juga telah sepakat untuk memperpanjang periode evakuasi korban tanah longsor pagi ini. Laporan menunjukkan bahwa masih ada satu tubuh warga negara Malaysia yang belum dievakuasi karena medan sulit dari batu besar yang jatuh di sepanjang jalur menuju air terjun Tiu Kelep.
Selama 2018, Indonesia dilanda total 11.577 gempa bumi, termasuk beberapa di antaranya yang menyebabkan korban serius, dengan jumlah yang meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun 2017. Serangkaian gempa kuat yang berulang kali mengguncang Pulau Lombok pada 2018 telah menyebabkan bencana besar. Akibat gempa tersebut, termasuk gempa berkekuatan 7,0 skala Richter yang mengguncang Pulau Lombok pada 5 Agustus, setidaknya 555 orang tewas, dan 829 lainnya terluka. Sebagian besar korban jiwa adalah penduduk daerah Kabupaten Lombok Utara, karena kedekatannya dengan pusat gempa kuat. Gempa bumi yang berulang juga merusak 23.098 rumah dan memaksa 134.236 orang harus mengungsi.
Mari kita doakan sahabat kita di Lombok yang sedang mengalami tragedi ini. Semoga segera bangkit dari kesedihan 🙂