Setelah berkunjung ke Malioboro, Kraton Yogyakarta dan Prambanan, saatnya untuk berkemas dan menuju ke Gunungkidul. Mulailah dengan menyaksikan matahari terbit dari atas lautan kabut di Puncak Kediwung atau Mangunan, kemudian lanjutkan dengan sesi foto di Hutan Pinus Mangunan, lanjutkan ke Gua Pindul, dan nikmati nasi merah saat makan siang di Lesehan Pari Gogo.
Sehari setelahnya, petualangan yang lebih menyenangkan telah menunggu Anda. Ada Gua Jomblang dengan hutan purba dan “cahaya surga”, berkendara off-road ke mercusuar di Pantai Baron, snorkeling di Pantai Nglambor, untuk mendaki pucat di Pantai Siung. Juga tidak salah bila Anda bersantai di pantai eksotis Gunungkidul, seperti Pantai Drini atau yang dikenal dengan nama Pantai Indrayanti.
Bukan hanya menjelajahi berbagai obyek wisata, tapi menginap di Gunungkidul juga mengasyikkan. Berikut alasan mengapa kamu harus mengunjungi Gunungkidul.
Harga Penginapan yang Terjangkau
Sebagian besar penginapan di Gunungkidul berada di dalam kota Wonosari, atau dekat dengan pantai. Keuntungan tinggal di kota ini adalah, Anda dapat dengan mudah mengakses minimarket 24 jam, air bersih, lebih banyak pilihan restoran, dan ini relatif lebih mudah untuk mencapai tempat wisata lainnya (selain dari pantai). Jika Anda berhati-hati saat memilih, Anda akan mendapatkan penginapan yang bersih dan nyaman dengan harga terjangkau.
Sajian Kulinernya yang Menggoda
Hal lain yang menyenangkan untuk dicoba di Gunungkidul adalah kuliner. Banyak orang mengatakan bahwa inilah tempat bakmi Jawa yang terkenal. Bakmi Jawa “Sukses” Pak Pur terasa lebih enak bila dikombinasikan dengan rica-rica ayam pedas. Anda juga harus mencoba nasi merah dan sup cabai hijau lezat di Lesehan Pari Gogo, disajikan di piring-piring kecil. Hanya saran, jangan ragu untuk mengambil piring yang disajikan. Kuliner lainnya khas Gunungkidul adalah tiwul, terbuat dari singkong dan dijadikan pengganti nasi.
Nuansa Alam yang Dramatis!
Inilah hal yang paling menyenangkan dari Gunungkidul. Di sini, seolah-olah waktu diam. Anda bisa duduk santai sepanjang hari atau berjalan-jalan di sekitar jalan yang sepi ke beberapa pantai (kecuali pada musim liburan).
Air dan Udaranya yang Bersih
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menghirup udara bersih. Gunungkidul diberkati dengan banyak hutan; Bahkan kota Wonosari (‘wono’ adalah kata Jawa yang berarti ‘hutan’) masih memiliki banyak hutan jati. Bila cuacanya cerah, sangat mudah menemukan langit biru jernih di Gunungkidul.
Setiap hari libur (Idul Fitri dan Tahun Baru), sepuluh ribu wisatawan dari Jogja akan datang sama sekali ke Gunungkidul. Tak heran kalau Jl. Jogja-Wonosari, rute utama menuju Gunungkidul, akan diliputi kemacetan sejak pagi hingga siang hari. Seiring malam datang, ini adalah rute pulang yang paling ramai.
Agar waktu terbuang dalam kemacetan, lebih baik jika Anda berangkat dari Jogja di sore hari, lalu menghabiskan malam di Gunungkidul. Keesokan paginya, ketika wisatawan lain baru saja berangkat dari Jogja, Anda pasti sudah bersenang-senang di Gua Pindul, bersantai di pantai yang indah, dan sebagainya. Di malam hari, jangan langsung pulang, atau Anda akan terjebak macet. Perpanjang masa tinggal Anda di malam hari di Gunungkidul. Anda bisa kembali ke rumah pagi hari setelahnya, saat jalanan kurang ramai.
(Foto featured by @bangjecxy)