Salah satu gunung eksotis Indonesia yang dikenal sebagai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) telah menarik perhatian dua agen layanan pariwisata dan telah menawarkan untuk berinvestasi dalam fasilitas pariwisata di Gunung Rinjani. Ada sebuah tawaran untuk mendirikan tempat berkemah kelas atas, yang dikenal sebagai “glamping,” di area taman nasional. Perusahaan layanan pariwisata lainnya, Airbus Helicopters Indonesia (AHI), sedang mencari izin untuk mendirikan layanan transportasi helikopter di TNGR.
Fasilitas glamping terdiri dari 15 tenda mewah semi permanen yang dapat menampung enam orang dan lima tenda keluarga. Nilai investasi dari penawaran ini dikatakan menelan biaya hingga Rp4,55 miliar dan rencananya akan memakan ruang hingga empat hektar.
Sementara itu, pihak dari AHI, mengatakan perusahaan berencana untuk memobilisasi helikopter Airbus H130 yang memiliki kemampuan untuk mendarat dengan tidak adanya helipad khusus, yang diharapkan dapat melestarikan lingkungan alam Gunung Rinjani. Airbus mengadopsi praktik bisnis yang ramah lingkungan dan tidak akan merusak lingkungan dan pasar komunitas hiking.
Infrastruktur pendukung yang diperlukan untuk mendukung layanan helikopter, diatur di tiga lokasi “siaga”; Bandara Selaparang di Mataram, Sembalun di Lombok Timur, dan Gili di Lombok Utara.
Rencana awal akan melihat empat belas penerbangan ke Rinjani yang menganut dua jendela penerbangan optimal di pagi dan sore hari. Pihaknya sebenarnya telah memperoleh izin lingkungan yang diperlukan untuk membangun bisnis sejak 2017. Namun, dibutuhkan proses panjang untuk menjalani beberapa prosedur lain hingga Lingkungan dan Kehutanan. Kementerian.