Dalam upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19, pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah memutuskan untuk menutup kantor dan tempat-tempat wisata. Gubernur NTT telah menutup kantor administrasi provinsi dan mengirim semua bawahannya pulang. Menurut surat edaran gubernur yang dikeluarkan pada 21 Maret, semua pegawai provinsi harus bekerja dari rumah mulai 24 Maret hingga 31 Maret.
Mereka juga tidak diperbolehkan meninggalkan rumah mereka kecuali membeli makanan pokok dan kebutuhan sehari-hari, obat-obatan, atau untuk mendapatkan pemeriksaan medis. Semua instrumen komunikasi untuk memudahkan komunikasi antara pemimpin dan bawahan harus selalu dihidupkan.
NTT, khususnya Kabupaten Sikka, telah dilanda demam berdarah, yang telah menewaskan puluhan orang dan mengirim ribuan orang ke rumah sakit. Provinsi ini juga rentan terhadap COVID-19 karena pariwisata adalah industri utamanya.
“Gubernur NTT telah mengeluarkan instruksi untuk menutup tujuan wisata di NTT untuk mencegah penyebaran COVID-19. Selain lokasi wisata, semua festival telah ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Di bawah ini adalah daftar tempat-tempat wisata yang telah ditutup di NTT:
- Kabupaten Manggarai Barat: Taman Nasional Komodo dan area pariwisata di luar taman.
- Kabupaten Manggarai: desa tradisional Wae Rebo, Gua Liang Bua, sawah Lodok di Cancar dan tujuan lainnya.
- Kabupaten Manggarai Timur: Semua tempat wisata di sisi selatan dan utara kabupaten.
- Kabupaten Ngada: Desa tradisional Bena, 17 pulau Riung dan tujuan lainnya.
- Kabupaten Nagekeo: Semua tempat wisata di sisi selatan dan utara kabupaten.
- Kabupaten Ende: Taman Nasional Kelimutu dan tujuan lainnya.
- Kabupaten Sikka: Semua tempat wisata di sisi selatan dan utara kabupaten.
- Flores Timur: perayaan Semana Santa dan tujuan lainnya.
- Kabupaten Lembata: Daerah penangkapan paus tradisional dan tujuan lainnya.