Jogja adalah kota wisata yang kerap dipadati wisatawan dari berbagai daerah saat musim libur tiba. Hal ini tak berlebihan, mengingat Jogja menyimpan sejuta pesona. Baik itu pesona alam, budaya, hingga kuliner.
Pesona kuliner Jogja tentu sudah tak diragukan lagi. Jogja memiliki beragam kuliner yang sudah hits. Kalau kamu sedang berlibur ke Jogja, yuk coba empat kuliner hits ini.
- Sate Klatak
Sate Klatak adalah olahan sate dari daging kambing muda. Di Jogja terdapat sebuah kawasan yang identik dengan olahan sate ini.
Jika kamu pernah menonton sekuel Ada Apa Dengan Cinta, maka warung sate yang dituju Rangga dan Cinta itu ada dikawasan Jejeran, Wonokromo, Bantul, DIY.
Nah, di kawasan ini warung yang menjajakan olahan daging kambing mudah ditemui. Di kiri-kanan jalan kamu akan menjumpai warung-warung sederhana yang menjajakan sate latak hingga tengkleng.
- Gudeg
Selain disebut sebagai Kota Pelajar, kamu tentu pernah mendengar julukan Kota Gudeg yang kerap disematkan pada Jogja.
Gudeg adalah tradisi kuliner tradisional Jogja yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-19 pada masa Serat Centhini dituliskan hingga abad ke-14 pada masa awal Kerajaan Mataram. Bahkan, Gudeg disebut lebih tua ketimbang usia Kota Jogja itu sendiri.
Gudeg adalah olahan nangka muda yang dimasak lama bersama santan, gula jawa, dan bumbu-bumbu lainnya. Dalam sepiring gudeg kamu bisa menjumpai sambal krecek, anek lauk seperti ayam, telur, tempe dan tahu.
Di Jogja, kamu bisa mendatangi sentra gudeg di area Wijilan yang berada tak jauh dari Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta.
- Mangut Lele Mbah Marto
Mangut Lele Mbah Marto berada di Bantul tepatnya di Jalan Sewon Indah No.RT.04, Ngireng-ireng, Panggungharjo, Kecamatan Sewon atau tak jauh dari kampus Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Mangut lele Mbah Marto sudah identik dengan Jogja. Bahkan keberadaannya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Mangut Lele adalah olahan lele yang diasap lalu dimasak dengan santan dan aneka rempah dan bumbu yang kaya rasa.
Keunikan lain dari Mangut Lele Mbah Marto adalah penyajiannya yang tak biasa. Pengunjung akan dibawa ke dapur tempat lele dan aneka lauk lainnya diolah. Di sana tampak beberapa tungku kayu dan beragam olahan yang mengepul dan tampak lezat.
- Oseng-Oseng Mercon
Kalau kamu sedang berada di kawasan Titik 0 KM maka pastikan berbelok ke arah Jalan KH Ahmad Dahlan. Di malam hari, di emperan pertokoan sepanjang jalan ini kamu akan mendapati beberapa warung yang menjajakan oseng-oseng mercon.
Oseng-oseng mercon adalah olahan tetelan daging sapi yang dimasak dengan guyuran cabai dan bumbu-bumbu. Nama mercon terinspirasi dari rasanya yang super pedas.
Jika, kamu bukan pecinta makanan pedas maka sajian ini jelas tak cocok untuk lidahmu. Sebaliknya, jika kamu pecinta olahan super pedas maka mampirlah di warung-warung sederhana ini saat berlibur di Jogja.