Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mendesak lebih banyak hotel dan restoran di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, untuk mendapatkan sertifikasi kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE). Wishnutama mengatakan bahwa sertifikasi CHSE penting bagi industri pariwisata, khususnya hotel dan restoran, untuk mengembalikan kepercayaan pada sektor perjalanan.
Ia menyebutkan, sertifikasi CHSE dibuat untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pelancong saat mengunjungi destinasi wisata dan dibuat sesuai dengan rekomendasi dari organisasi global, termasuk World Tourism Organization (UNWTO), serta Kementerian Kesehatan.
Kementerian Pariwisata dan Kreatif bulan lalu mengatakan bahwa mereka akan mencairkan hibah Rp 3,3 triliun untuk bisnis terkait pariwisata dan pemerintah daerah, karena bertujuan untuk membantu meredam dampak pandemi COVID-19 di sektor ini dan meningkatkan pelaksanaan protokol kesehatan di destinasi wisata.
Selain hibah tersebut, kementerian berencana menyisihkan Rp 119 miliar untuk memberikan sertifikasi CHSE bagi bisnis di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Sebagai salah satu tujuan yang paling terpukul oleh pandemi, Bali adalah salah satu tujuan Indonesia pertama yang dibuka kembali sambil menerapkan protokol CHSE di berbagai titik. Sebelum Bali, Banyuwangi membuka kembali tempat wisata yang sudah siap CHSE. Menyusul Bali, Batam dan Bintan di Kepulauan Riau dan Yogyakarta adalah yang berikutnya dalam membuka kembali dan menerapkan protokol CHSE.
Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo, dua tujuan wisata populer di Nusa Tenggara Timur, telah menyambut pengunjung asing dan domestik di bawah protokol kesehatan yang ketat sejak fase kedua pembukaan kembali pada 15 Agustus.
Namun, baru tiga hotel di Labuan Bajo yang mendapatkan sertifikasi CHSE, yakni Inaya Bay Komodo, Ayana Komodo Resort, dan The Jayakarta Suites Komodo-Flores. Sedangkan properti lainnya, seperti hotel bintang lima Plataran Komodo Resort & Spa, saat ini sedang dalam proses mendapatkan sertifikasi CHSE.
Direktur Utama Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo (BOPLBF) Shana Fatina mengatakan, ke depan, para pelancong tidak perlu khawatir untuk pergi ke Labuan Baju karena semakin banyak hotel dan restoran yang sedang dalam proses mendapatkan sertifikasi.