Badan Konservasi Borobudur menutup sementara tingkat ke-9 dan 10 candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Pembatasan tersebut merupakan bagian dari program pemantauan stupa teras dan struktur stupa utama. Program pemantauan dimaksudkan untuk memeriksa beberapa bagian candi, termasuk pemeliharaan batu, stabilitas struktur, dampak kunjungan wisatawan dan kerusakan pada batu-batu utama dari struktur stupa.
Di tengah pembatasan, pengunjung masih diizinkan untuk menikmati pemandangan candi Borobudur dari lantai delapan. Selain program pemantauan, pembatasan juga merupakan bagian dari kampanye konservasi Borobudur. Agensi mencatat bahwa beberapa pengunjung terlibat dalam perilaku yang tidak bertanggung jawab di kompleks, terutama di teras tingkat delapan, kesembilan dan sepuluh.
Kepala lembaga konservasi mengatakan perilaku buruk yang meliputi duduk atau memanjat dinding stupa, vandalisme, membuang sampah sembarangan, menempel permen karet bekas pada permukaan batu, merokok dan bahkan melakukan parkour di atas stupa, mengancam konservasi candi.
Badan tersebut menyatakan bahwa tingginya volume wisatawan yang mengunjungi candi dapat memiliki dampak positif dan negatif. Selain perilaku yang tidak bertanggung jawab, alas kaki pengunjung juga dapat merusak lantai. Jika situs warisan rusak, itu tidak dapat diperbarui dan dipulihkan.
Jadi, yuk jaga sama-sama warisan budaya Candi Borobudur ini 🙂