Sebuah postingan di Twitter telah memicu perdebatan pada hari Rabu tentang penggunaan ponsel saat berada di pesawat. Salah seorang pengguna Twitter mengunggah video ponsel yang meledak di penerbangan dan berbicara tentang pentingnya mematikan ponsel saat berada di pesawat. Pentingnya mematikan ponsel dalam penerbangan masih sangat penting. Sebab menggunakan ponsel di dalam pesawat hanya dapat diterima jika pesawat dilengkapi dengan Wi-Fi dalam pesawat.
Alasan mematikan ponsel saat di dalam pesawat
Kamu hanya diperbolehkan menggunakan jaringan Wi-Fi, bukan 3G atau 4G, karena jika kamu mengaktifkan fitur 3G atau 4G, ponsel akan terus mencari sinyal BTS [base transceiver station]. Sementara itu, dalam penerbangan, telepon tidak akan mendapatkan sinyal. Jika hanya satu ponsel dihidupkan, mungkin tidak apa-apa. Tetapi jika ada banyak ponsel yang dihidupkan, transmisi dan navigasi komunikasi pesawat dapat terganggu karena ia juga menggunakan gelombang radio.
Saat naik pesawat, HP sebaiknya dimatikan (atau mode pesawat ✈). HP yg aktif akan terus mencari sinyal sehingga menyebabkan baterai HP menjadi panas & rentan meledak. Sayangnya, ini tak pernah dijelaskan awak pesawat. Adanya cuma melarang saja.🙏 @kemenhub151 @BNPB_Indonesia pic.twitter.com/w1l8UQW1BV
— adit andito (@anditoaja) October 30, 2019
Selain itu ketika kita meletakkan ponsel di dekat radio, televisi, atau pengeras suara, perangkat elektronik akan mengeluarkan suara aneh ketika ponsel menerima pesan atau panggilan telepon. Ponsel harus dalam mode pesawat. Jika penerbangan menyediakan Wi-Fi, kamu hanya dapat menggunakan Wi-Fi, bukan data seluler atau, lebih buruk lagi, melakukan panggilan telepon.
Penggunaan power bank juga berbahaya selama penerbangan. Dalam video di Twitter itu, ponsel meledak bukan karena pemiliknya menyalakan sinyal, tetapi karena ponsel itu diisi dengan power bank. Mungkin ponsel sudah terisi penuh, tetapi pemiliknya tetap mencolokkan, yang menyebabkan korsleting. Oleh karena itu, power bank sekarang dilarang di bagasi terdaftar. Hanya bisa dimasukkan ke dalam tas jinjing, tetapi tidak untuk digunakan dalam penerbangan.