Pantai Pasir Kadilangu, Terletak di Desa Jangkaran, Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Pantai ini menyuguhkan keindahan mangrove beserta hamparan pemandangan laut. Pantai Pasir Kadilangu berada bersebelahan dengan wisata mangrove Pasir Mendhit yang juga berada di desa yang sama. Pantai Pasir Kadilangu menawarkan keunikannya tersendiri. Selain adanya jembatan bambu yang dibangun agar wisatawan bisa berjalan bisa menyisiri mangrove, di setiap sisinya dibangun juga stan tambahan menarik dengan bambu.
Sejak dibuka pada bulan Mei 2016 lalu, rata-rata setiap hari sebanyak 200 orang datang mengunjungi objek wisata yang terletak di Muara Sungai Bogowonto ini. Jumlah pengunjung bisa membludak hingga 1000 orang setiap akhir pekan maupun hari libur nasional. Setiap pengunjung yang masuk hanya dikenakan retribusi sebesar Rp3.000 untuk hari biasa dan Rp4.000 untuk hari libur. Dana tersebutlah yang lalu digunakan sebagai biaya perwatan jembatan yang dibangun dan dikelola olah warga dusun Dusun Pasir Kadilangu sendiri secara swadaya. Selain biaya retribusi, dikenakan pula biaya parkir kendaraan sebesar Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Seluruh pengerjaan objek wisata ini dilakukan secara bergotong royong sebagai upaya peningkatan perekonomian warga setempat. Terlebih lagi, warga melihat bahwa potensi wisata di bagian timur kemungkinan akan tergerus dengan adanya pembangunan Bandara Temon. Selain itu, keberedaan mangrove sendiri adalah suatu potensi untuk mengembangkan wisata sekaligus edukasi bagi masyarakat luas.
Pengelola wisata pun pandai memanfaatkan istilah-istilah masa kini untuk menamai sarananya. Salah satu anggota kelompok wisata ini menjelaskan bahwa memang sengaja dipilih istilah kekinian untuk menambah daya tarik sarana tersebut. Salah satunya adalah lorong di jembatan mangrove yang dinamai Goa Sama Lu.