Pandemi COVID-19 telah memaksa resor terpencil dan pusat konservasi Misool Eco Resort di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, untuk menutup operasinya hingga 25 September. Menurut sebuah pernyataan, langkah itu dilakukan mengikuti instruksi dari Walikota Sorong Lambert Jitmau pada 17 Maret untuk menangguhkan penjualan tiket penerbangan domestik bagi pelancong asing yang ingin mengunjungi Sorong.
Pulau tempat resor itu berada di bagian selatan kabupaten yang telah di-lockdown hingga setidaknya 21 April. Itu berarti tidak ada yang bisa datang ke pulau dan tidak ada yang bisa pergi. 250 karyawan, Misool Eco Resort harus menjadi kreatif selama lockdown dengan mengajarkan keterampilan baru kepada stafnya dan memanfaatkan sumber daya alam.
Beberapa dari mereka belajar menekuk besi, membuat jus jeruk, membuat garis tambatan dari tali, mengubah air laut menjadi air minum yang aman, menggunakan tenaga surya dan menanam sayuran.
Polisi hutan Misool terus berpatroli di Cagar Alam Laut Misool, petani karang Misool terus mengerjakan Proyek Restorasi Terumbu dan Bank Sampah terus membersihkanplastik yang terikat di lautan. Untuk melindungi staf dari penyakit, sebagian besar staf resor di kantor Sorong bekerja dari rumah, sementara staf layanan telah cuti sejak 31 Maret.
Resor ini secara rutin melakukan disefektan di gagang pintu, sakelar lampu, dan pegangan tangan dibersihkan secara teratur. Misool Eco Resort juga memiliki perawat di lokasi dan membangun stasiun cuci tangan di daerah-daerah di mana air mengalir sulit ditemukan. Sangat populer di kalangan pelancong asing, Misool Eco Resort sangat memperhatikan konservasi dan memiliki yayasan nirlaba sendiri yang bertujuan untuk melindungi sistem terumbu Raja Ampat Selatan dan kehidupan laut.