Menyusul pengumuman tingkat aktivitas di 20 gunung berapi di seluruh negeri, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meminta wisatawan untuk tetap waspada saat mengunjungi daerah vulkanik. PVMBG mitigasi vulkanik mengatakan bahwa mereka telah mengirim tim ke beberapa lokasi, yaitu Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara; Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, dan Gunung Soputan di Minahasa, Sumatera Utara, selama 24 jam pengamatan aktivitas vulkanik.
Selain itu, tim ini juga berfokus pada pemantauan gunung berapi yang menjadi tujuan liburan populer, seperti Gunung Tangkubanparahu, Gunung Gede dan Gunung Papandayan di Jawa Barat, Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah dan Gunung Bromo di Jawa Timur. PVMBG telah membangun jalur komunikasi dan berkoordinasi dengan kelompok manajemen wisata di daerah tersebut untuk mendesak agar mereka tetap berhati-hati.
Koordinasi dianggap penting karena beberapa gunung berapi bisa meletus tanpa atau tanpa peringatan signifikan. Bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi daerah gunung berapi, pihak PVMBG menyarankan agar mereka melakukan riset terlebih dahulu dan sering mengecek status aktivitas gunung berapi. PVMBG mengirimkan rekomendasi kepada administrasi lokal dan kelompok manajemen wisata mengenai aktivitas vulkanik dari masing-masing gunung berapi. Jika aktivitasnya tampak normal, periksa rekomendasi kami tentang area mana yang harus dihindari,
Selanjutnya, warga setempat didorong untuk memperhatikan tanda-tanda peringatan yang telah dipasang dan mempelajari rute evakuasi. Perhatikan cuaca. Tidak disarankan untuk mengunjungi daerah vulkanik ketika tidak ada matahari, merujuk pada asap yang keluar dari Dieng yang dapat menumpuk dan membahayakan pengunjung.
Peringatan itu juga berlaku untuk Gunung Salak. Pada 2007, enam orang meninggal setelah menghirup karbon monoksida dan karbon dioksida di kawah.
