Direktur Utama Labuan Bajo dan Flores Tourism Authority (BOPLBF) optimis dengan pemulihan industri pariwisata di tahun 2021. Gerakan cepat yang digagas oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno telah memberikan semangat baru untuk pemulihan ekonomi Labuan Bajo, khususnya untuk sektor pariwisata.
Pihak berwenang telah melakukan dialog dengan Menkeu, membahas strategi peningkatan kepercayaan wisatawan asing dan domestik dalam mengunjungi tempat wisata. Dialog tersebut telah memberikan gambaran yang lebih baik kepada otoritas tentang apa yang harus dilakukan untuk membantu pemulihan pariwisata.
Mereka menyebutkan, langkah kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan (CHSE) akan terus dilakukan, program yang digagas mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, sekaligus menciptakan inovasi baru.
Dalam beberapa bulan terakhir BOPLBF telah mengembangkan pariwisata berbasis teknologi dengan mendigitalisasi 25 desa wisata di enam kabupaten. Di saat yang sama, Labuan Bajo juga telah mendigitalkan industri kuliner.
Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat mengatakan, pihaknya telah mengikuti arahan Jokowi untuk menyiapkan SDM industri pariwisata. Namun, itu adalah salah satu tantangan terbesar bagi lembaga tersebut, karena 60 persen penduduknya tidak mengenyam pendidikan di atas jenjang sekolah dasar.
Agustinus berharap pemerintah daerah terus mengembangkan politeknik pariwisata di Labuan Bajo. Industri pariwisata adalah salah satu sektor yang paling terpukul oleh pandemi COVID-19.
Indonesia secara drastis memangkas target kedatangan turis asingnya untuk tahun ini dari 18 juta pelancong menjadi antara 2,8 juta dan 4 juta pengunjung, kurang dari seperempat dari target awal.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kedatangan turis asing sedikit meningkat menjadi 158.200 pada Oktober, meningkat 4,57 persen dari September. Namun, angka tersebut masih turun 88,25 persen dari bulan yang sama tahun lalu. Beberapa inovasi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata setempat untuk menarik wisatawan. Taman wisata di Pekanbaru, Provinsi Riau, misalnya, telah membangun Monumen Virus Corona.
Manajer Asia Farm Edy mengatakan pada hari Senin bahwa monumen itu berfungsi sebagai tanda peristiwa bersejarah dalam hidup kita.
“Kami membuatnya lucu dan berwarna agar masyarakat tidak takut dengan pandemi, tapi tetap berhati-hati saat beraktivitas,” jelasnya.
Dia mengatakan tempat wisata harus kreatif untuk bertahan hidup, menjelaskan bahwa mereka melihat penurunan pengunjung yang signifikan selama pembatasan sosial skala besar. Karenanya, mereka juga beradaptasi dengan situasi baru dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di taman wisata.